HABIBIE & AINUN (2012)

Image result for Habibie & Ainun (2012)

     Habibie & Ainun merupakan salahsatu film Indonesia dengan jumlah penonton fantastis saat tayang tahun 2012. Bagaimana tidak, film ini mengedepankan kisah asrama dua sejoli mantan Presiden RI ke-3, Bapak B.J. Habibie dan Ibu Ainun Habibie. Kisah asmaranya memang sudah bukan rahasia umum lagi, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Terutama melihat pemeran utamanya yang merupakan aktor aktris hebat, Reza Rahadian (Habibie) dan Bunga Citra Lestari (Ainun). Sebelumnya saya turut berduka atas kepergian Bapak Habibie di RSPAD Gatot Subroto Jakarta September 2019 silam. Alasan utama saya menonton film ini adalah Habibie & Ainun merupakan tokoh panutan bagi masyarakat Indonesia yang didalamnya terdapat perjalanan hidup yang patut kita ambil nilai positifnya. Padahal, rencana awal saya menonton film ini muncul rentang tahun 2015-2017. Namun, karena beberapa hal dan kesibukan pribadi, film Habibie & Ainun selalu terlewatkan dalam benak saya untuk ditonton. Baik, selanjutnya simak ulasan berikut. Jangan kelewat baper..

     Bermula saat Habibie remaja bersekolah (SMA) di Bandung yang merupakan awal kisah asmaranya dengan Ainun muda. Habibie dan Ainun sudah saling mengenal sejak SMA karena mereka berdua memiliki kepintaran yang lebih dibanding teman-teman lainnya. Namun, kala itu Habibie muda belum mencintai Ainun. Setelah berkuliah di Bandung, Habibie melanjutkan studinya di Jerman jurusan Teknik Mesin. Ia bercita-cita untuk dapat membuat pesawat yang kelak mimpinya akan ia wujudkan bagi Bangsa Indonesia. Singkat cerita, Habibie kembali ke Indonesia dan menemui Ainun di rumahnya. Mereka berdua mulai saling memiliki rasa yang mungkin sebenarnya sudah ada sejak dahulu. Ainun bermimpi menjadi dokter dengan inspirasi yang kuat dari kedua orang tuanya. Tak lama, mereka pun menikah dan Habibie mengajak Ainun untuk tinggal sementara di Jerman selagi Ia melanjutkan studi dan pekerjaanya di Perusahaan Kereta Api di Jerman.

     Setelah itu, Ainun memiliki anak pertama dan akhirnya kembali ke Indonesia untuk mengatasi rasa kangennya. Habibie pun mencari cara mengirimkan permohonan ke Pemerintah Indonesia agar dapat dipekerjakan sebagai ahli pesawat terbang atau per-kereta api-an agar mulai memproduksinya sendiri. Namun, hal tersebut nihil karena Pemerintah Indonesia saat itu belum mampu memenuhi permintaan Habibie yang terlalu tinggi. Akhirnya, ia diperintahkan kembali ke Indonesia atas panggilan Presiden Soeharto untuk dijadikan salahsatu menteri nya. Setelah menjadi Menteri, Habibie sudah memiliki 2 anak laki-lakinya. Disaat-saat inilah Habibie dan Ainun mulai mendapat banyak cobaan dari internal pemerintahan, mulai dari politisi hingga pengusaha. Namun, dengan sikap kejujuran dan kebulatan tekad baiknya mereka berdua dapat melawan seluruh keburukan yang terjadi saat itu. Akhirnya, pesawat N-250 bernama Gatot Kaca buatan anak bangsa berhasil melakukan terbang perdananya yang disiarkan di seluruh negeri. Habibie pun bangga sekaligus tenang karena sudah memenuhi janji yang diucapkannya 30 tahun silam.

     Singkat cerita, Soeharto dinyatakan selesai masa jabatannya sebagai Presiden RI selama lebih dari 30 tahun pada 1998. Habibie kala itu menjabat sebagai Wakil Presiden dan langsung naik menggantikan Soeharto menjadi Presiden Indonesia ke-3. Namun, jabatannya tak berlangsung lama yaitu hanya sekitar 1 tahun lebih. Memasuki akhir film, merupakan titik terberat Habibie menghadapi perjalanan hidupnya. Ainun berpesan untuk anak-anaknya agar selalu menjaga ayahnya dan rutin memberikan obat pada penyakit pernapasan yang diderita Habibie sejak lama. Ainun harus pulang selamanya pada 2010 di Jerman pasca menjalani serangkaian operasi Kanker Ovarium yang diidapnya. Habibie merasa sangat kehilangan orang yang sangat ia cintainya. Dan film ditutup dengan cerita yang sebenarnya sad-happy ending. Sisi kesedihannya berada pada rasa kehilangan Ainun, dan Sisi suasana bahagia terletak pada keharmonisan keluarga mereka dan nasib masa depan transportasi udara Indonesia.

Kelebihan:
1. Alur film yang dibuat sederhana dan singkat sesuai kisah hidup B.J. Habibie.
2. Drama percintaan Habibie & Ainun sangat tergambarkan dengan sempurna melalui peran Reza Rahadian & BCL.
3. Nilai moral perjuangan hidup yang dijunjung tinggi dalam film ini membuat inti cerita semakin menonjol dan dramatis.
4. Dialog antar tokoh yang tidak berlebihan dan fokus pada alur cerita itu sendiri.
5. Yang pasti, soundtrack dalam Habibie & Ainun yang galau dan melankolis selalu melekat di telinga penonton.

Kekurangan: 
1. Beberapa bagian dalam satu waktu tertentu terkesan terburu-buru tanpa memaksimalkan inti cerita saat adegan-adegan tersebut terjadi. 
2. Penggambaran Keluarga Habibie yang kurang ditonjolkan dalam film membuat saya justru merasa kurang puas dari keseluruhan film ini.

Nilai akhir : 8.5 / 10

Ulasan ini dibuat tidak lebih dari 3 hari setelah penulis menonton film yang bersangkutan. Ini merupakan murni ulasan pribadi penulis dengan tidak menyalin/ mengulang ulasan lain sebelumnya.
Terima Kasih

Comments