THE INVISIBLE MAN (2020)

 MOVIE REVIEW: 'The Invisible Man' is transparently simple as promised |  Opinion | newsbug.info
 
    The Invisible Man merupakan film bergenre horror-thriller-scifi besutan Universal Pictures. Film ini merupakan bagian dari megaproyek Dark Universe yang sedang sudah memulai jejaknya sejak film pertamanya, The Mummy pada 2017 silam. Film ini memang tidak ada hubungannya dengan The Mummy, namun dapat dikatakan "satu universe" yaitu Dark Universe. Dark Universe sendiri merupakan sebuah universe yang berisikan berbagai macam film-film horror-thriller di dalamnya yang seakan bergabung dalam wadah tersendiri (semacam Marvel Cinematic Universe namun isinya "setan" semua). Penasaran seperti apa ulasan film ini? Langsung cek dibawah ini.

Fans Hollow Man Menangis Menonton Ini
Reuni? Ya, saya merasakannya saat menonton film ini yang sangat serupa dengan Hollow Man (2000). Namun, faktanya film ini merupakan adaptasi langsung dari film sesepuhnya dengan judul yang sama di tahun 1930-an silam. Wah, berselang 90 tahun bukan waktu yang sebentar.

Bagian dari Dark Universe, Wadahnya Para "Setan"
Rencana Universal Pictures saat membuat Dark Universe nya adalah memasukan film ini sebagai bagiannya. Namun, melihat The Mummy yang bisa dibilang gagal total dipasaran membuat satu studio berpikir ulang akan memasukkannya kedalam wadah para setan tersebut. Kita tunggu kabar terbarunya nanti ya!.

Keheningan Sepanjang Film
Pengisian musik dalam film atau biasa disebut scoring bisa dikatakan sangat hening sepanjang film, kecuali pada adegan-adegan tertentu saja. Hening bukan berarti tidak mengejutkan penonton, lho!.
 
Budak Cinta versi "Psikopat Cerdas" 
Karakter pada film dengan permasalahan "rumah tangga" mereka dihadirkan dalam hubungan yang sudah tidak sehat atau bahasa kekiniannya toxic relationship yang menuju permasalahan utama film. Hati-hati ya kawan, cinta yang berlebihan juga bisa membuat seseorang menjadi lupa diri bahkan lupa siapa di sekitarnya.

Teknologi Tony Stark atau Wakanda?
Paduan apik lintas genre (horror-scifi) tersebut memanglah hal yang sangat menakkjubkan bagi mata kita saat menontonnya. Haha jika kalian sudah menonton film ini, apakah kalian bertanya-tanya bagaimana bisa ada kecanggihan sebuah teknologi dalam sebuah film horror, kan?. Tentunya bukan sumbangan The Avengers kawan!.

Tertipu Plot Twist
Terkadang plot-twist dimunculkan pada sebuah film untuk mengagetkan penonton akan perubahan mendadak pada alur fillm tersebut. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada film ini. Karena plot-twist yang ditampilkan akan berbanding terbalik dengan alur pada sepanjang film lho!.

Kelebihan:
1. Alur yang menegangkan dan selalu membuat spekulasi-spekulasi baru sehingga terus membingungkan penonton.
2. Karakter yang tidak terlalu banyak sehingga sangat mudah dipahami langsung secara cepat.
3. Pembaharuan film horror yang berbalut sci-fi yang sangat jarang terjadi sehingga memberikan nuansa baru di dunia perfilman.
4. Visual teknik pengambilan gambar yang menarik sepanjang film, sehingga dapat menambah nuansa ke-horror-an filmnya.
 
Kekurangan:
1. Awal film yang terlalu mendadak dan banyak area gelap sehingga penonton kebingungan akan maksud dan tujuannya.
2. Karakter utama yang kurang menonjolkan perbedaan pada keadaan yang berbeda-beda (contoh raut wajah yang kurang ekspresif).

Nilai akhir : 9.0 / 10

Ulasan ini dibuat tidak lebih dari 3 hari setelah penulis menonton film yang bersangkutan. Ini merupakan murni ulasan pribadi penulis dengan tidak menyalin/ mengulang ulasan lain sebelumnya.






























Terima Kasih

 

Comments