TILIK (2018)

 Film Tilik Tembus 15 Juta Penonton, Siti Fauziah dan Bu Tejo Cuma Mirip 40  Persen - ShowBiz Liputan6.com

     Tilik merupakan sebuah film pendek karya anak bangsa, tepatnya yang berasal dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Film asal Jogja ini sempat viral beberapa waktu lalu setelah ulasan ini dirilis. 2 tahun pasca perilisan Tilik beberapa kali memenangkan penghargaan diluar negeri (yang saya tahu kalau tidak salah dari Belanda). Penasaran seperti apa ulasan terhadap film dengan tokohnya yang viral, Bu Tedjo? simak gibahannya berikut ini, maksudnya ulasannya..

Berbahasa Jawa
Tentunya sepanjang film dengan durasi sekitar 50 menit kita akan disajikan bahasa jawa halus yang menambah kekuatan pada film. Namun tenang, sudah tersedia terjemahan dalam bahasa Indonesia kok.
 
Karakter Ikonik
Saya yakin semua sudah pernah mendengar nama Bu Tedjo bukan? Iya, memang memanaskan telinga saat kalian mendengarnya!. Namun, masih banyak kok karakter yang tidak kalah hebat dari Ratu Gibah tersebut.

Jangan Terpancing Emosi
Entah apa yang kalian rasakan saat menonton filmnya. Yang saya rasakan hanya perasaan kesal setiap kali dialog ditampilkan. Kesal disini dengan makna positif, lho.

Tembus 20 juta penonton
Tilik berhasil meraup penonton yang luar biasa pada penayangannya di YouTube, ya 20 juta rakyat sudah menontonnya. Bayangkan jika itu sebuah film layar lebar di Indonesia. Pasti sudah menggeser seluruh film peringkat penonton terbanyak ya..

Detail dan Ending yang Tak Bisa Diremehkan
Detail dalam film yang begitu diperhatikan dan disajikan dengan sempurna. Bahkan banyak karakter yang dapat dikatakan bukan pemeran film, lho. Untuk endingnya ... plot-twist abis!.
 
Kelebihan: 
1. Alur dan latar cerita yang sederhana.
2. Karakter yang sangat mendukung cerita dan diperankan dengan sangat ciamik.
3. Permasalahan pada film mengangkat isu sosial yang terdapat pada masyarakat pada umumnya, sehingga menghasilkan sebuah koneksi erat pada penonton.
4. Dialog yang tersusun secara abstrak dan sangat sesuai peran masing-masing karakter.
5. Bisa dikatakan karakter antagonis dan protagonis yang saling bercampur, sehingga menciptakan nuansa baru dalam penokohan film.

Kekurangan:
1. Saya hanya berharap jika dibuatkan serial atau film layar lebarnya, Pak Sutradara.

Nilai akhir :9.9 / 10

Ulasan ini dibuat tidak lebih dari 3 hari setelah penulis menonton film yang bersangkutan. Ini merupakan murni ulasan pribadi penulis dengan tidak menyalin/ mengulang ulasan lain sebelumnya.






























Terima Kasih

Comments